Minggu, 27 Februari 2011

BAB I KOMPREHENSIF KEBIDANAN

BAB I
PENDAHULUAN


1.1              Latar Belakang
Berdasarkan hasil penelitian bahwa diseluruh dunia terdapat kematian ibu sebesar 500.000 jiwa per tahun dan kematian bayi khususnya neonatus sebesar 10.000.000 jiwa pertahun. Kematian maternal dan bayi tersebut terjadi terutama dinegara berkembang sebesar 99%. WHO memperkirakan jika ibu hanya melahirkan rata- rata bayi 3 bayi, maka kematian ibu dapat di turunkan menjadi 300.000 jiwa dan kematian bayi sebesar 5.600.000 jiwa per tahun 1.
Menurut WHO di negara –negara miskin dan sedang berkembang, kematian maternal merupakan masalah besar, namun sejumlah kematian yang cukup besar tidak diketahui. Di negara – negara maju angka kematian maternal berkisar antara 5 – 10 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan di negara –negara yang sedang berkembang berkisar antara 750 – 1000 per 100.000 kelahiran hidup. Tingkat kematian maternal di Indonesia di perkirakan sekitar 450 per 100.000 kelahiran hidup 2.
Indonesia, diantara Negara ASEAN, merupakan Negara dengan angka kamatian ibu dan perinatal tertinggi, yang berarti kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan masih memerlukan perbaikan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu. Dengan perkiraaan persalinan di Indonesia setiap tahunnya sekitar 5.000.000 jiwa, dapat dijabarkan bahwa AKI ibu sebesar 15.000-15.500 setiap tahunnya atau terjadi setiap 30-40 menit. AKB sebesar 40/10.000 menjadi sekitar 200.000 atau terjadi setiap 25-26 menit sekali 1.
            Pembangunan kesehatan merupakan investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan secara berkesinambungan dalam tiga dekade terakhir telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara bermakna. Derajat kesehatan masyarakat telah menunjukkan perbaikan seperti dapat dilihat dari angka kematian bayi, angka kematian ibu melahirkan dan umur harapan hidup.
            Angka kematian bayi menurun dari 46 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 1997 dan menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI 2007). Demikian juga angka kematian ibu melahirkan menurun dari 334 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1997 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI 2007). Sejalan dengan penurunan angka kematian bayi, umur harapan hidup meningkat dari 68,6 tahun pada tahun 2004 menjadi 70,5 tahun pada tahun 2007. Prevalensi gizi kurang pada balita, menurun dari 25,8% pada akhir tahun 2003 menjadi sebesar 18,4 % pada tahun 2007 3.
            Dalam upaya percepatan penurunan angka kematian ibu (AKI), pada tahun 2007 telah dikembangkan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) di hampir seluruh kabupaten/kota. Sejalan dengan itu kunjungan antenatal care (K-1) telah meningkat dari 88,9% pada tahun 2004, menjadi 92,06% pada tahun 2007. Kunjungan antenatal care (K-4) juga meningkat dari 77% pada tahun 2004 menjadi 81,75% pada tahun 2007. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan meningkat dari 74,3% pada tahun 2004 menjadi 79,32% pada tahun 2007. Sedangkan kunjungan neonatal (KN) meningkat dari 61% pada tahun 2004 menjadi 85,1% pada tahun 2007.
            Berdasarkan survei sosial ekonomi nasional (SUSENAS) 2008, penolong kelahiran terakhir pada balita yang tertinggi adalah oleh bidan (53,96 %) diikuti oleh dukun (30,27%), dan dokter (12,32%). Didaerah perkotaan sebagian besar penolong persalinan pertama pada ibu bersaln adalah bidan (64,28%), kemudian oleh dokter (20,71%). Berbeda dengan pedesaan dimana penolong kelahiran terakhir pada balita oleh dukun sebesar 42,72%, sedangkan diperkotaan hanya sebesar 13,40% 4.
            Berdasar hasil SUSENAS tahun 2008, persentase wanita berumur 10 tahun keatas yang perah kawin dengan jumlah anak yang dilahirkan hidup terbesar adalah 0-2 orang (49,72%) dan 3-5 orang (35,83%). Proporsi wanita 15-49 tahun berstatus kawin yang sedang menggunakan/memakai alat KB tahun 2008 sebesar 56,62%, adapun cara KB yang sering digunakan adalah suntik (58,70%), pil (23,90%), AKDR (7,10%), susuk 4,30%, dll 6,0%.
            Dari hasil yang sudah kita ketahui diatas maka asuhan kehamilan sangat diperlukan karena dalam masa ini janin dalam rahim dan ibunya merupakan satu kesatuan yang saling mempengaruhi, sehingga kesehatan ibu yang optimal akan meningkatkan kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan janin. Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan pengawasan antenatal sebanyak 4 kali.
            Asuhan persalinan diberikan kepada klien saat persalinan dengan memperhatikan prinsip asuhan sayang ibu dan sayang bayi yang merupakan bagian dari persalinan yang bersih dan aman. Salah satu bentuk dari asuhan persalinan yaitu menghadirkan keluarga atau orang-orang terdekat pasien untuk memberikan dukungan bagi ibu.
            Asuhan masa nifas dibutuhkan dalamperiode ini karena merupakan masa kritis baik bagi ibu maupun bayinya. Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. 5.
            Asuhan masa neonatus sangat diprioritaskan karena merupakan masa kritis dari kematian bayi. Dua per tiga dari kematian bayi terjadi dalam 4 minggu setelah persalinan. 60% kematian bayi baru lahir terjadi dalam waktu 7 hari setelah lahir. Dengan pemantauan yang teratur pada waktu nifas dan bayinya, dapat mencegah mortalitas dan morbiditas ibu dan bayinya.
            Atas dasar itu maka upaya untuk meningkatkan kesehatan maternal dan neonatal menjadi sangat strategis bagi upaya pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Usaha tersebut dapat dilihat dari penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi baru lahir
            Dari uraian di atas penulis sangat tertarik untuk melakukan Asuhan Kebidanan secara Komprehensif pada Ny N di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur tahun 2011
1.2              Tujuan Penulisan
1.2.1        Tujuan Umum
Untuk memperoleh gambaran dan pengalaman secara nyata dalam melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, perawatan bayi baru lahir dan KB.

1.2.2        Tujuan Khusus
1)   Dapat melakukan pengkajian pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, ibu nifas dan KB.
2)   Dapat menegakkan diagnosa pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, ibu nifas dan KB.
3)   Dapat menentukan antisipasi masalah yang terjadi pada pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, ibu nifas dan KB.
4)   Dapat menentukan perlu tidaknya tindakan segera yang harus dilakukan pada waktu kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, ibu nifas dan KB.
5)   Dapat menentukan perencanaan pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, ibu nifas dan KB.
6)   Dapat melaksanakan perencanaan yang telah dibuat dalam tindakan nyata pada saat kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, ibu nifas dan KB.
7)   Dapat melakukan evaluasi pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, ibu nifas dan KB.

1.3       Ruang Lingkup
            Dalam penulisan laporan studi kasus ini membahas Manajemen Kebidanan Komprehensif pada Ny N mulai dari pengawasan kehamilan, persalinan, perawatan pada masa nifas, perawatan bayi baru lahir, hingga pelaksanaan program KB pada periode maret-mei 2011 di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur.
1.4              Manfaat
1.4.1    Manfaat bagi institusi
Sebagai bahan dokumentasi, bahan perbandingan dan evaluasi dalam pelaksanaan program studi selanjutnya.
1.4.2        Manfaat bagi lahan praktek
Dapat memberikan pelayanan yang komprehensif sehingga komplikasi kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir dapat terdeteksi sedini mungkin.

1.4.3        Manfaat bagi pasien komprehensif
Dapat lebih mengetahui dan lebih paham akan status kesehatannnya dalam masa kehamilan, persalinan, nifas maupun saat perawatan bayi baru lahir, dan pelaksanaan program KB.
1.4.4   Manfaat bagi mahasiswa
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang asuhan kebidanan komprehensif pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir dan ibu nifas, dan pelaksanaan program KB

1.5              Sistematika Penulisan
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Terdiri dari Latar belakang, Tujuan (Umum dan Khusus), Ruang Lingkup, Manfaat Penulisan, dan Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN TEORI
Berisi tentang teori yang mendukung Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Bayi Baru Lahir serta Manajemen Asuhan Kebidanan.
BAB III TINJAUAN KASUS
Berisi tentang asuhan kebidanan pada Ibu Hamil, Ibu Bersalin, Ibu Nifas dan Bayi Baru Lahir dengan menggunakan pendekatan manajemen asuhan kebidanan.
BAB IV PEMBAHASAN
Membahas tentang kesenjangan antara asuhan yang telah dilakukan dilahan praktek dengan teori yang mendukung.

BAB V PENUTUP
Terdiri dari Kesimpulan dan Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN



















1 komentar: